Jumat, 21 Desember 2012

Dikatai Tidak Perawan, Siswi Ini Marah




Penyidik Polres Soppeng memanggil sejumlah siswa SMA Negeri 2 Watansoppeng, Rabu (6/12). Mereka sebelumnya dilaporkan sebagai pelaku tindak kekerasan terhadap teman sekolahnya sendiri. Aksinya sempat direkam oleh temannya yang lain melalui kamera handphone.

Rekaman video tindak kekerasan ini sempat menghebohkan. Apalagi sudah beredar luas di Soppeng. Keluarga korban bernama Murdiandini, siswi kelas II SMAN 2 Watansoppeng tak terima kejadian ini. Akhirnya pada hari Selasa (4/12) keluarga Murdiandini melaporkan kasus ini ke Polres Soppeng. Polisi kemudian menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil seluruh siswi yang diduga pelaku dalam rekaman video berdurasi 8 menit tersebut.

Kemarin penyidik memintai keterangan satu per satu pelajar perempuan itu, baik yang merekam maupun pelaku tindak kekerasan yang jumlahnya sekitar 12 orang. Semuanya tercatat adalah siswi SMAN 2 Watansoppeng dan rata-rata satu kelas dengan korban. Tapi ada juga diantaranya sudah duduk di bangku kelas III.

Dihadapan penyidik rata-rata mereka mengakui perbuatannya. Alasannya, kesal kepada korban yang mengatakan tidak ada lagi diantara mereka yang perawan.

''Siapa yang tidak marah om kalau dikatakan tak perawan. Apalagi disampaikan kepada banyak teman om,'' ujar salah seorang siswi di hadapan Wakapolres, Kompol Mukhtar yang ikut menyaksikan pemeriksaan para siswi siswi di ruang penyidik.
Di luar ruangan penyidik, beberapa ibu-ibu juga tampak hadir. Mereka mengaku orangtua siswi yang sementara menjalani pemeriksaan dan sengaja datang untuk mendampingi putrinya.

Ibu-ibu ini juga tak terima jika anak-anaknya dikatakan tidak perawan lagi. Bahkan ada yang berani menjamin keperawanan anaknya, yang dibuktikan dengan keinginannya untuk mendaftar menjadi polwan. Merekapun mengancam akan menuntut balik pelapor dalam kasus pencemaran nama baik.

Kepala SMAN 2 Watansoppeng, Onggeng yang berusaha dikonfirmasi tidak berada di tempat. Sementara beberapa guru yang coba dimintai keterangannya semua memilih tutup mulut dengan alasan tidak tahu menahu masalahnya.

0 komentar:

Posting Komentar